Selasa, 14 Januari 2014

AC kita bisa di modifikasi sebagai Heater

Gambar 1 Skema Heater
Pernah mendengar ada Air Conditioner yang sekaligus dapat difungsikan sebagai Heater? Teknologi ini sudah umum digunakan di Negara yang memiliki 4 musim (dingin,semi,gugur,panas). Di Negara kita yang tropis kurang dibutuhkan sebuah heater, karna relative panas sepanjang tahun. Oke mari kita bahas. 

Heater dan Air conditioning (AC), aduh maaf saya sebenarnya agak tidak suka menggunakan kata AC. Karena sebenarnya heater ruangan pun merupakan pengkondisi ruangan (air conditioning). Cuma di Indonesia AC identik dengan pendingin ruangan. Mungkin lebih cocok disebut heater air conditioning dan cooler air conditioning. Tapi biar mudah kita sebut saja AC dan Heater. Hehehe 

Gambar 1 merupakan skema dari AC yang dimodifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai heater. Alat/tools tambahan yang diperlukan yaitu 4 way reversing valve, Bi-flow filter dryer, dan bi flow expansion valve dengan pengatur temperatur. Jadi kalau kita membeli AC baru, kita harus ganti filter dryernya dengan tipe Bi-flow (dapat berfungsi dua arah). Juga ganti expansion valve dengan tipe Bi-expansion valve dan tambahkan 4 way valve sesuai skema diatas. 

Bagaimana Cara kerjanya? Jika pada AC normal, bagian indoor (evaporator) adalah bagian yang mengeluarkan udara dingin, sedangkan outdoor(condenser) adalah bagian yang mengeluarkan udara panas. Atau bahasa teknik nya menyerap kalor dari dalam ruangan yang didinginkan dan dibuang kalornya ke luar ruangan. Nah pada heater kita, prinsipnya kita balik. Kalor yang berada di luar ruangan kita ambil, lalu kita buang kedalam ruangan yang ingin dihangatkan. Atau gampangnya seperti kita pasang outdoor (condenser) AC kita didalam ruangan dan Indoor (Evaporator) kita keluar ruangan. 

Refrigerant atau di masyarakat luas dikenal dengan Freon merupakan media yang dijadikan perpindahan panas atau kalor. Sekedar informasi penyebutan Freon merupakan kesalahan berjamaah yang dilakukan masyarakat kita. Freon merupakan merk dagang, nama yang benar adalah refrigerant. Tapi mari kita gunakan kata Freon. Siklus Freon pada skema diatas berubah menjadi: kompresor --> Indoor unit (evaporator) --> Expansion valve --> Outdor Unit (Condensor) --> Kembali ke kompresor. 

Pada siklus ini unit indoor akan mengeluarkan udara panas. Karena Freon (gas) dinaikan tekanannya oleh kompresor sehingga otomatis temperature Freon akan naik juga. Freon yang panas ini didinginkan oleh indoor unit dengan menghembuskan udara. Sehingga udara didalam ruangan menjadi panas. Tekanan Freon kemudian diturunkan drastis menggunakan expansion valve sehingga temperature Freon kembali turun. Temperature Freon kembali dinaikan menggunakan outdoor unit dengan cara di hembuskan udara. Sehingga akan terjadi pertukaran kalor antara lingkungan dan outdoor unit. Temperature Freon kembali naik.
Gambar 2. Skema AC

Sumber: http://hvactutorial.wordpress.com

Rabu, 08 Juni 2011

Pengenalan bagian-bagian chilled water system

1. Chiller

Seperti halnya air conditioning (AC), chiller memiliki bagian-bagian berupa kompresor, evaporator, condenser dan katup ekspansi. Perbedaan antara AC dan chiller terletak pada media yang didinginkan. AC mendinginkan udara, sedangkan chiller mendinginkan air. Secara sederhana fungsi dari bagian-bagian chiller yaitu:

• Kompresor
Berfungsi untuk menaikan tekanan dan temperature dari refrigerant. Hal ini diperlukan agar dapat terjadi perpindahan kalor antara condenser dan lingkungan. Prinsip perpindahan kalor: mengalir dari temperature tinggi menuju temperature yang lebih rendah.

• Condenser
Berfungsi sebagai penukar panas (heat exchanger) antara refrigerant dengan lingkungan luar yang dibantu oleh kipas pendingin.

• Katup ekspansi
Berfungsi untuk menurunkan tekanan, dengan turunnya tekanan otomatis akan menurunkan temperature (sesuai persamaan PV= nRT). Selain menurunkan tekanan, katup ekspansi juga membuat refrigerant kembali ke titik cair.

• Evaporator
Setelah dari katup ekspansi, refrigerant menuju evaporator. Evaporator memiliki fungsi yang sama dengan condenser. Sama-sama merupakan penukar panas (heat exchanger). Perbedaannya evaporator berfungsi menyerap panas dari ruangan yang akan didinginkan dengan bantuan refrigerant. Perpindahan panas dapat terjadi karena temperature titik cair refrigerant jauh dibawah temperature media yang akan didinginkan. Titik cair refrigerant mencapai 0o C, bahkan bisa mencapai dibawah nol derajat.

Siklus dibawah ini dapat menjadi gambaran cara kerja dari chiller:


Continue.......
2. Pompa
3. AHU
4. Cooling tower
5. Expansion tank (berbagai sumber)

Sabtu, 04 Juni 2011

Chiller Basic

Apa itu chiller?
Chiller adalah alat refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu bangunan, biasanya bangunan yang besar, seperti: mall, hotel, rumah sakit, dll. Chiller dan AC (air conditioner) berbeda, meskipun memiliki fungsi yang sama sebagai pendingin ruangan. Perbedaannya terletak pada media yang didinginkan, AC akan langsung mendinginkan udara didalam ruangan yang dikehendaki. Sedangkan chiller mendinginkan air, yang kemudian air dingin ini digunakan untuk mendinginkan ruangan.

Berdasarkan jenisnya chiller dapat dibagi menjadi 2, yaitu chiller berpendingin udara (Air-cooled) dan chiller berpendingin air (water-cooled).


chiller berpendingin udara


Chiller berpendingin air

Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada media pendingin yang digunakan untuk mendinginkan kondenser. Pada air-cooled chiller media pendingin berupa udara langsung yang dibantu dengan induced draft fan atau kipas penghisap. Sedangkan pada water-cooled chiller media pendingin kondenser berupa air yang disirkulasikan menuju tower pendingin (cooling tower).

Untuk beban pendinginan yang lebih besar, seperti gedung bertingkat pemakaian water-cooled chiller lebih disarankan. Sedangkan untuk beban yang lebih kecil, air-cooled dapat digunakan. Tetapi semua terkandung kondisi lapangan, water-cooled chiller selain membutuhkan banyak pompa dan suplai air yang cukup, juga membutuhkan ruang yang lebih luas untuk membangun tower pendingin.


water-cooled chiller system

Untuk itu diperlukan kecermatan dalam memilih jenis chiller yang lebih hemat dan efisien. (berbagai sumber)